Para petani kopi Enrekang mendapat kunjungan PT Megah Putera Sejahtera. Kedatangan Rudi sebagai Pimpinan Megah Putera Sejahtera ini adalah ingin bekerjasama dengan petani di Enrekang dalam hal jual beli kopi.
Alasan Rudi membeli kopi di Enrekang adalah untuk memperkenalkan dan mengangkat nama kopi Kalosi Enrekang di mata dunia. Sayangnya Rudi menawarkan harga yang menurut para petani kopi sangat mencekik yaitu Rp 42.000/kg.
Menurut Yusuf, salah seorang petani kopi di Desa Benteng Alla Utara, Kecamatan Baroko, harga tersebut sangatlah rendah dan itu sama saja jika PT Megah Putera Sejahtera menyengsarakan patani kopi.
“Kami tidak setuju menjual dengan harga serendah itu karena tidak mensejahterakan petani. Mending kami panen, petik, dan oleh sendiri. Selama ini kami menjual kopi dengan harga Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu perkilogram” Kata Yusuf.
Yusuf menambahkan eksport bagi petani tidaklah penting jika tidak mensejahterakan petani. Meski PT Megah Putera Sejahtera menjanjikan akan membeli 500 sampai 600 ton kopi para petani namun mereka tidak tertarik menjual dengan harga yang sangat rendah.
“Saya ingin bisa bekerjasama dengan petani kopi, mohon bapak menjual kopinya pada kami. Saya tahu harga yang saya tawarkan sangat rendah, tapi itulah harga yang ada sekarang. Saya hanya ingin bantu petani menaikkan nama kopi Kalosi Enrekang dimata dunia,” kata Rudi.
Meskipun Rudi selaku pimpinan PT Megah Putera Sejahtera meyakinkan para petani panjang lebar, namun satu persatu diantara mereka keluar dari Pendopo Rujab Bupati karena tidak tertarik dengan harga yang ditawarkan oleh pembeli begitu rendah dibanding jika petani itu sendiri langsung melempar harga dipasaran.
Apalagi saat ini, selain peningkatkan hasil produksi, para petani juga sedang diasa SDM nya demi kualitas dan kuantitas kopi Kalosi Enrekang yang sudah lama dikenal kelesahatan rasa dan aromanya.(*)